1.PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air adalah sumber daya alam yang
merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan
jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di
seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi
penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, PLTA juga memiliki
keuntungan bagi pengembangan pariwisata, perikanan dan pertanian.
PROSES
Pada dasarnya, energi listrik yang
dihasilkan dari air, sangat tergantung pada volume aliran dan tingginya air
yang dijatuhkan. Sumber air potensial didapat dari hasil pembelokkan arah arus
air sungai di daerah pegunungan tinggi oleh
sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2 jenis, yaitu: PLTA Run-Off River (Memotong Aliran Sungai) dan PLTA Kolam Tando.Ilustrasi siklus perubahan wujud energi pada PLTA:Kedua PLTA tersebut memiliki kesamaan, yaitu membendung aliran air sungai dan mengubah arahnya ke PLTA. Bedanya, pada PLTA Kolam Tando sebelum aliran air sampai ke PLTA, debit air ditampung dalam suatu kolam yang biasa disebut kolam tando. Sedangkan pada PLTA Run-Off River tidak. Kolam Tando ini berguna menjadi sumber cadangan air, ketika debit air sungai menurun akibat musim kemarau yang panjang.Memang dari segi biaya pembangunan, PLTA Run-Off River akan menelan biaya yang lebih rendah daripada PLTA Kolam Tando karena PLTA Kolam Tando memerlukan waduk yang besar dan daerah genangan yang luas.
sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2 jenis, yaitu: PLTA Run-Off River (Memotong Aliran Sungai) dan PLTA Kolam Tando.Ilustrasi siklus perubahan wujud energi pada PLTA:Kedua PLTA tersebut memiliki kesamaan, yaitu membendung aliran air sungai dan mengubah arahnya ke PLTA. Bedanya, pada PLTA Kolam Tando sebelum aliran air sampai ke PLTA, debit air ditampung dalam suatu kolam yang biasa disebut kolam tando. Sedangkan pada PLTA Run-Off River tidak. Kolam Tando ini berguna menjadi sumber cadangan air, ketika debit air sungai menurun akibat musim kemarau yang panjang.Memang dari segi biaya pembangunan, PLTA Run-Off River akan menelan biaya yang lebih rendah daripada PLTA Kolam Tando karena PLTA Kolam Tando memerlukan waduk yang besar dan daerah genangan yang luas.
Negara Yang Menggunakan : Prancis,Indonesia
2.PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap yang terjadi dari hasil
pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) digunakan untuk
memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik.
Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud
padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak
merupakan wujud cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa
macam bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya.
PROSES
Mula-mula air dipompakan ke dalam
pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang
sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga
terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor. Udara
untuk pembakaran yang dihasilkan kipas tekan/force draf fan akan dipanasi
dahulu oleh pemanas udara/heater. Setelah itu, energi panas akan dialirkan ke
dalam air di pipa melalui proses radiasi, konduksi dan konveksi, sehingga air
berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Drum ketel akan berisi air di bagian
bawah dan uap di bagian atasnya. Gas sisa setelah dialirkan ke air masih
memiliki cukup banyak energi panas, tidak dibuang begitu saja melalui cerobong,
tetapi akan digunakan kembali untuk memanasi Pemanas Lanjut ( Super Heater),
Pemanas Ulang (Reheater), Economizer dan Pemanas Udara.Dari drum ketel, uap
akan dialirkan menuju turbin uap. Pada PLTU besar (di atas 150 MW), turbin yang
digunakan ada 3 jenis yaitu turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah. Sebelum
ke turbin uap tekanan tinggi, uap dari ketel akan dialirkan menuju Pemanas
Lanjut, hingga uap akan mengalami kenaikan suhu dan menjadi kering.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.
Negara Yang Menggunakan : Negara Arab
Saudi,Indonesia,Amerika,dll
3,.PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Gas yang dihasilkan dalam ruang
bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan
kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya
dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.
PROSES
Prinsip kerja PLTG adalah sebagai
berikut, mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air
filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor
tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Di sini, penggunaan bahan
bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika
menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi
jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru
dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan
menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas
ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi
energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui
turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang
disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan
pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk
mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang
digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang
melampaui 1 part per mill (ppm).
Negara Yang Menggunakan : Negara Indonesia,Amerika,Inggris
4.PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)
4.PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)
Panas Bumi Panas bumi merupakan
sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTP).
Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap yang
digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena
itu, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya
operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli
bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya
eksplorasi dan pengeboran perut bumi.
PROSES
lustrasi siklus perubahan energi
pada PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.
Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air humus
di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi
menuju kantong uap tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar.
Semburan uap dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerakkan
turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali
ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap
ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus
disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari
PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi
terbarukan.
Negara Yang Menggunakan :
5.PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM
(solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban
kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan.
Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).
PROSES
Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar
dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi
putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya
menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan
bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger.
turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.
Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4
langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran
toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau
1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4
langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2
kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan ruang
bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan
hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTD
:Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang
berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran
rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.
Negara Yang Menggunakan
: Negara Indonesia,Cina,Jepang,Korea,Amerika dan Inggris
6.PLTN(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
PLTN adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang
dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik
PROSES
Dalam
PLTN, terdapat satu atau lebih reaktor nuklir di dalamnya. Dalam reaktor nuklir
tersebut, berlangsung reaksi nuklir. Reaksi nuklir tersebut menghasilkan panas
yang tinggi. Panas ini yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik.
Berdasarkan reaksi nuklir yang
terjadi, PLTN dapat dibagi menjadi 2 jenis:
1. Reaktor Fisi
Dalam
PLTN Reaktor fisi, terjadi reaksi fisi di dalam reaktornya. Reaksi fisi adalah
reaksi pemecahan inti atom. Dengan memecah atom, akan diperoleh tenaga yang
cukup besar. Biasanya digunakan bahan uranium dan plutonium untuk reaksi fisi
ini.
Reaktor fisi dapat dikelompokan lagi
menjadi:
a. Reaktor termal
Reaktor termal ini menggunakan
moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate neutron sehingga mereka
dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari
reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus
diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga
dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai.
b. Reaktor cepat
Digunakan untuk menjaga
kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. Karena
reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal,
neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin
reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal
menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam
proses reaksi fissi masing-masing.
c. Reaktor subkritis
Menggunakan sumber neutron luar
ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga
2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada purwarupa yang
diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa
laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.
2. Reaktor Fusi
Dalam
PLTN reaktor fusi, terjadi reaksi fusi di dalam reaktornya. Reaksi fusi adalah
reaksi penggabungan inti. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang lebih
besar dengan bahan bakar yang mudah di dapat dan tingkat polusi yang rendah.
Bahan yang digunakan bisa didapat dari air. Namun reaktor ini tidak dapat
dibuat karena diperlukan suhu sangat tinggi untuk keberlangsungan reaksi fusi.
Kondisi suhu ini yang tidak dapat dipenuhi.
Negara Yang Menggunakan : Negara
Indonesia,Argentina,Amerika,Ukraina dan Prancis.
7.PLTA(Pembangkit
Listrik Tenaga Angin)
Angin menggunakan sistem konversi energi angin (SKEA) ke
listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Seperti pada umumnya
Negara tropis, kecepatan angin rata-rata di Indonesia terbilang kecil, hanya
sekitar 3-5 m/ detik. Supaya layak secara komersil, kecepatan angin yang
diperlukan untuk PLTB berada dalam kisaran 5-6 m/ detik pada ketinggian pusat
10 m. Hanya sedikit daerah di Indonesia dengan kecepatan angin cukup besar,
kebanyakan di Nusa Tenggara. Potensi tenaga angin di Indonesia diperkirakan
hanya sekitar 9.200 MW.
PROSES
Angin adalah salah satu bentuk energi surya. Angin ini
disebabkan oleh pemanasan rata atmosfer matahari, penyimpangan dari permukaan
bumi, dan rotasi bumi. pola aliran angin yang diubah oleh medan bumi, badan
air, dan vegetasi. Manusia menggunakan aliran angin, atau energi gerak, untuk
berbagai tujuan: berlayar, terbang layang-layang, dan bahkan pembangkit
listrik.Istilah energi angin atau tenaga angin menggambarkan proses dimana
angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mesin atau listrik. turbin angin
mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik. Tenaga mesin ini dapat
digunakan untuk tugas-tugas khusus (seperti menggiling biji-bijian atau memompa
air) atau generator ini dapat mengkonversi daya mekanik menjadi listrik.Jadi,
bagaimana turbin angin menghasilkan listrik? Secara sederhana, turbin angin
bekerja kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk membuat
angin, seperti kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat
listrik. Angin pisau yang berputar suatu poros, yang terhubung ke generator dan
membuat listrik. Lihatlah turbin angin untuk melihat berbagai bagian. Lihatlah
animasi turbin angin untuk melihat bagaimana cara kerja turbin angin.Pandangan
udara dari pembangkit listrik tenaga angin menunjukkan bagaimana sekelompok
turbin angin bisa membuat listrik untuk grid utilitas. listrik tersebut dikirim
melalui transmisi dan jaringan distribusi ke rumah-rumah, bisnis, sekolah dan
sebagainya.
Negara Yang Menggunakan : Negara
Indonesia,Amerika,China dan Spanyol
PLTSa(PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA SAMPAH)
Selain dengan cara pengelolaan
tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan
oleh Pemerintah Kota Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi
listrik (Waste to Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
Konsep Pengolahan Sampah
menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga
sampah) secara ringkas (TRIBUN, 2007) adalah sebagai berikut :
1. Pemilahan sampah
Sampah dipilah untuk
memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur ulang. Sisa sampah dimasukkan
kedalam tungku Insinerator untuk dibakar.
2. Pembakaran sampah
Pembakaran sampah
menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan berjalan efektif dan aman
bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat pembakaran yang
tinggi (di atas 1300°C). Asap yang keluar dari pembakaran juga dikendalikan
untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang.
3. Pemanfaatan panas
Hasil pembakaran sampah
akan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap
panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya
menggerakkan generator listrik.
4. Pemanfaatan abu sisa
pembakaran
Sisa dari proses
pembakaran sampah adalah abu. Volume dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan
hanya kurang 5% dari berat atau volume sampah semula sebelum di bakar. Abu ini
akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya
setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan bangunan.
Dikota-kota besar di
Eropah, Amerika, Jepang, Belanda dll waste energy sudah dilakukan sejak
berpuluh tahun lalu, dan hasilnya diakui lebih dapat menyelesaikan masalah
sampah. Pencemaran dari PLTSa yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat
sebenarnya sudah dapat diantisipasi oleh negara yang telah menggunakan PLTSa
terlebih dahulu. Pencemaran- pencemaran tersebut seperti :
· Dioxin
Dioxin adalah senyawa
organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari sintesa kimia pada proses
pembakaran zat organik yang bercampur dengan bahan yang mengandung unsur
halogen pada temperatur tinggi, misalnya plastic pada sampah, dapat
menghasilkan dioksin pada temperatur yang relatif rendah seperti pembakaran di
tempat pembuangan akhir sampah (TPA) (Shocib, Rosita, 2005).
PLTSa sudah dilengkapi
dengan sistem pengolahan emisi dan efluen, sehingga polutan yang dikeluarkan
berada di bawah baku mutu yang berlaku di Indonesia, dan tidak mencemari
lingkungan.
· Residu
Hasil dari pembakaran
sampah yang lainnya adalah berupa residu atau abu bawah (bottom ash)
dan abu terbang (fly ash) yang termasuk limbah B3, namun hasil-hasil
studi dan pengujian untuk pemanfaatan abu PLTSa sudah banyak dilakukan di
negara-negara lain. Di Singapura saat ini digunakan untuk membuat pulau, dan
pada tahun 2029 Singapura akan memiliki sebuah pulau baru seluas 350 Ha (Pasek,
Ari Darmawan, 2007).
PLTSa akan memanfaatkan
abu tersebut sebagai bahan baku batako atau bahan bangunan.
· Bau
Setiap sampah yang belum
mengalami proses akan mengeluarkan bau yang tidak sedap baik saat pengangkutan
maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan bagi masyarakat umum.
Untuk menghindari bau
yang berasal dari sampah akan dibuat jalan tersendiri ke lokasi PLTSa melalui
jalan Tol, di sekeliling bagunan PLTSa akan ditanami pohon sehingga membentuk greenbelt
(sabuk hijau) seluas 7 hektar.
Negara
Yang Menggunakan
: Negara
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar